Advertisement

Header Ads

Akhlak

BAB II
PEMBAHASAN

Text Box: iPengertian Akhlak
Akhlak menurut bahasa berasal dari bahasa Arab   اخلاق jamak dari kata خُلُقَ yang berarti tingkah laku, perangai atau tabiat. Sementara menurut Wikipedia akhlak secara terminologi diartikan sebagai tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatuperbuatan yang baik.
Sementara Ibnu Maskawaih memaknai akhlak sebagai suatu sikap mental (halun lin nafs) yang mendorongnya untuk berbuat tanpa pikir dan pertimbangan. Berkaitan dengan akhlak ini, Ibnu Maskawaih membaginya dalam dua hal yakni yang berasal dari watak (temperamen) dan ada yang berasal dari kebiasaan dan latihan.
Hal yang tidak jauh berbeda juga diberikan oleh Imam Ghazali dalam mengartikan akhlak. Menurutnya, akhlak adalah suatu sikap (hay’ah) yang mengakar dalam jiwa yang darinya lahir berbagai perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa perlu kepada pemikiran dan pertimbangan. Ghazali menyebutkan bahwa jika sikap mental tersebut lahir perbuatan yang baik dan terpuji maka ia disebut sebagai akhlak yang baik. Dan jika yang lahir darinya perbuatan tercela, maka sikap tersebut disebut dengan akhlak yang tercela.
Text Box: 6Dalam banyak hal akhlak umumnya disama artikan dengan arti kata budi pekerti, kesusilaan atau sopan santun dalam bahasa Indonesia, atau tidak berbeda pula dengan arti kata ethic (etika). Dimana-mana setiap kesempatan dan situasional orang berbicara tentang etika. Memang etika ini menarik untuk dibicarakan, akan tetapi sulit untuk dipraktekkan. Etika adalah sistem dari prinsip-prinsip moral tentang baik dan buruk. Baik dan buruk terhadap tindakan dan atau perilaku. Ethics dapat berupa sikap yang  berasal dari dalam diri sendiri (hati nurani) yang timbul bukan karena keterpaksaan, akan tetapi didasarkan pada ethos dan esprit, jiwa dan semangat. Ethics dapat juga berupa etiket, yaitu berasal dari luar diri (menyenangkan orang lain), timbul karena rasa keterpaksaan didasarkan pada norma, kaidah dan ketentuan. Etika dapat juga berarti tata susila (kesusilaan) dan tata sopan santun (kesopanan) dalam pergaulan hidup sehari-hari baik dalam keluarga, masyarakat, pemerintahan, berbangsa dan bernegara.
Dalam kelompok tertentu misalnya memiliki kode etik, rule of conduct, misalnya students of conduct, kode etik kedokteran, dan atau kode etik masing-masing sesuai dengan profesinya.
Terlepas dari istilah-istilah tersebut, pentingnya akhlak dalam kehidupan tercermin dalam misi utama kerasulan Nabi Muhammad, bahkan disebutkan bahwa kesempurnaan keimanan seorang Mu’min tergantung dari kebaikan akhlaknya
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak” (HR. Ahmad).
“Seorang Mu’min yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik budi pekertinya (akhlaknya)” HR. Turmudzi
Sebagai seorang Mu’min sudah selayaknya Al-Qur’an menjadi acuan untuk bertindak atau berakhlak. Mengikuti semua perbuatan sebagaimana yang tercantum dalam sunnah Rasul juga merupakan tindakan aplikatif terhadap isi kandungan Al-Qur’an. Sebab dalam sebuah riwayat, Aisyah menyebutkan akhlak Rasulullah adalah Al-Qur’an itu sendiri.
Menjadi tauladan terbaik dalam segala tindakan bagi seluruh umat mendapat legitimasi dari Allah. Bahkan Allah pun tak segan-segan memuji Nabi Muhammad sebagai manusia yang berakhlak paling tinggi.
“ Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung” (QS. Al-Qalam. 4 ).
Text Box: 7Imam Ibnu Daqiq mensyarahi ayat ini sebagai bukti bahwa akhlak Nabi adalah Al-Qur’an: beliau memerintah sesuai dengan perintah Al-Qur’an, melarang sesuai dengan larangan Al-Qur’an, ridha sesuai keridhaan yang tertulis di Al-Qur’an dan membenci sesuai dengan kebencian yang termaktub dalam kalamullah.Dalam garis besarnya akhlak pada dasarnya terbagi menjadi dua yakni akhlak kepada Allah (Khalik) dan akhlak kepada makhluk (semua ciptaan Allah). Akhlak terhadap Allah dijelaskan dan dikembangkan oleh ilmu tasawuf dan tarikat-tarikat, sedang akhlak terhadap makhluk dijelaskan oleh ilmu akhlak atau yang dalam bahasa modernnya dikenal dengan ethics.
Lebih lanjut, ilmu akhlak dipandang dari terminologi merupakan ilmu yang menentukan batas baik dan buruk, antara yang terpuji dengan yang tercela tentang perkataan dan perbuatan manusia baik secara lahir dan bathin.
Akhlak Kepada Makhluk Terbagi Dalam Dua Hal Yaitu:
      1.      Akhlak Kepada Manusia dan
      2.      Akhlak Kepada Selain Manusia

Akhlak Terhadap Manusia Ini Juga Dapat Dijabarkan Lagi Dalam Beberapa Hal
a)     Akhlak terhadap diri sendiri
b)   Akhlak terhadap orang lain, misalnya terhadap Rasullulah, orang tua, tetangga,          bmasyarakat dan lain-lain.

Sementara Akhlak Kepada Selain Manusia Dapat Diklasifikasikan Sebagai Berikut:
a)     Akhlak kepada makhluk hidup bukan manusia seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan makhluk ghaib.
b)   Akhlak kepada makhluk mati atau benda mati seperti udara, tanah, air dan sebagainya. Akhlak kepada selain manusia ini lebih dikenal dengan akhlak terhadap lingkungan.

Implementasi Akhlak dalam Kehidupan
Pada keterangan diatas disebutkan bahwa berakhlak terbagi atas berakhlak terhadap Khalik dan Mahluk. Dalil-dalil yang berkaitan dengan hal tersebut banyak dijumpai dalam Al-Qur’an dan hadist Nabi. Tentunnya jika kita sarikan satu-persatu cara berakhlak kita, rasanya tidak akan cukup tertuang dalam makalah sederhana ini.
Text Box: 8Akhlak terhadap Allah (Khalik) antara lain adalah:
1.      Al-hubb, yaitu mencintai Allah melebihi dari apa dan siapapun. Kecintaan kepada Allah terimplementasi dalam pelaksanaan perintah dan penjahuan larangan-Nya.
      2.      Ar-Raja’, yaitu mengharap karunia dan berusaha meraih keridhaan Allah.
      3.      As-Sukr, yaitu mensyukuri atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita.
4.     Qanaah, yaitu menerima segala yang menjadi takdir Allah namun tetap dibarengi dengan ikhtiar.
5.      Tawakal, yaitu berserah diri terhadap Allah dengan sepenuh hati.
6.     Taubat Nasuha, yaitu berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang telah
 dilakukan.

Akhlak Terhadap Makhluk (Manusia)
1. Akhlak terhadap Rasullulah
1.      Mencintai Rasullulah secara tulus dengan mengikuti semua sunnahnya
          2.     Menjadikan Rasullulah sebagai suritauladan dan idola dalam semua aspek  kehidupan.
                  3.      Menjalankan semua yang diperintahkan dan menjahui yang dilarangnya

2. Akhlak Terhadap Orang Tua
                  1.      Mencintai mereka melebihi kerabat lainnya
2.      Berbuat baik kepada kedua orang tua dengan mematuhi semua nasehatnya serta tidak menyinggung perasaannya
3.      Selalu menggunakan kata-kata yang lembut ketika berkomunikasi dengan kedua orang tua
4.      Selalu mendoakan untuk keselamatan mereka dan memintakan ampun atas segala kesalahan


Text Box: 9
 


3. Akhlak Terhadap Diri Sendiri
                  1.      Memelihara kesucian diri
                  2.      Senantiasa berbuat jujur dan ikhlas dalam segala tindakan
                  3.      Menjahui segala perbuatan dan perkataan sia-sia
                  4.      Malu untuk berbuat jahat

4. Akhlak Terhadap Orang Lain
                  1.      Saling membantu dan juga menghormati
                  2.      Saling memberi dan menghindari permusuhan serta pertengkaran
3.      Mendahulukan kepentingan umum daripada pribadi dan masih banyak hal lain.

5. Akhlak Terhadap Lingkungan
      1.      Sadar dan memelihara lingkungan hidup
      2.      Menjaga dan memanfaatkan alam yang memang diciptakan Allah untuk manusia
      3.      Sayang pada sesama makhluk hidup.
      4.      Senantiasa menggalakkan kerja bakti sebagai sarana perawatan alam

Akhlak Terhadap Lingkungan
Yang dimaksud lingkungan di sini adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa.
Pada dasarnya, akhlak yang diajarkan Al-Quran terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah.
Text Box: 10Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, pemeliharaan, serta pembimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptaannya.
Dalam pandangan akhlak Islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang, atau memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak memberi kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan penciptaannya.
Ini berarti manusia dituntut untuk mampu menghormati proses-proses yang sedang berjalan, dan terhadap semua proses yang sedang terjadi. Yang demikian mengantarkan manusia bertanggung jawab, sehingga ia tidak melakukan perusakan, bahkan dengan kata lain, "Setiap perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada diri manusia sendiri."
Binatang, tumbuhan, dan benda-benda tak bernyawa semuanya diciptakan oleh Allah SWT dan menjadi milik-Nya, serta semua memiliki ketergantungan kepada-Nya. Keyakinan ini mengantarkan sang Muslim untuk menyadari bahwa semuanya adalah "umat" Tuhan yang harus diperlakukan secara wajar dan baik.
Karena itu dalam Al-Quran surat Al-An'am (6): 38 ditegaskan bahwa binatang melata dan burung-burung pun adalah umat seperti manusia juga, sehingga semuanya --seperti ditulis Al-Qurthubi (W. 671 H) di dalam tafsirnya-- "Tidak boleh diperlakukan secara aniaya."
Jangankan dalam masa damai, dalam saat peperangan pun terdapat petunjuk Al-Quran yang melarang melakukan penganiayaan. Jangankan terhadap manusia dan binatang, bahkan mencabut atau menebang pepohonan pun terlarang, kecuali kalau terpaksa, tetapi itu pun harus seizin Allah, dalam arti harus sejalan dengan tujuan-tujuan penciptaan dan demi kemaslahatan terbesar.
Apa saja yang kamu tebang dari pohon (kurma) atau kamu biarkan tumbuh, berdiri di atas pokoknya, maka itu semua adalah atas izin Allah ... (QS Al-Hasyr [59]: 5).
Text Box: 11Bahwa semuanya adalah milik Allah, mengantarkan manusia kepada kesadaran bahwa apa pun yang berada di dalam genggaman tangannya, tidak lain kecuali amanat yang harus dipertanggungjawabkan. "Setiap jengkal tanah yang terhampar di bumi, setiap angin sepoi yang berhembus di udara, dan setiap tetes hujan yang tercurah dari langit akan dimintakan pertanggungjawaban manusia menyangkut pemeliharaan dan pemanfatannya", demikian kandungan penjelasan Nabi saw tentang firman-Nya dalam Al-Quran surat At-Takatsur (102): 8 yang berbunyi, "Kamu sekalian pasti akan diminta untuk mempertanggungjawabkan nikmat (yang kamu peroleh)." Dengan demikian bukan saja dituntut agar tidak alpa dan angkuh terhadap sumber daya yang dimilikinya, melainkan juga dituntut untuk memperhatikan apa yang sebenarnya dikehendaki oleh Pemilik (Tuhan) menyangkut apa yang berada di sekitar manusia.
Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta yang berada di antara keduanya, kecuali dengan (tujuan) yang hak dan pada waktu yang ditentukan (QS Al-Ahqaf [46]: 3).
Pernyataan Tuhan ini mengundang seluruh manusia untuk tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, kelompok, atau bangsa, dan jenisnya saja, melainkan juga harus berpikir dan bersikap demi kemaslahatan semua pihak. Ia tidak boleh bersikap sebagai penakluk alam atau berlaku sewenang-wenang terhadapnya. Memang, istilah penaklukan alam tidak dikenal dalam ajaran Islam. Istilah itu muncul dari pandangan mitos Yunani.
Yang menundukkan alam menurut Al-Quran adalah Allah. Manusia tidak sedikit pun mempunyai kemampuan kecuali berkat kemampuan yang dianugerahkan Tuhan kepadanya.
Mahasuci Allah yang menjadikan (binatang) ini mudah bagi kami, sedangkan kami sendiri tidak mempunyai kemampuan untuk itu (QS Az-Zukhruf [43]: 13)
Jika demikian, manusia tidak mencari kemenangan, tetapi keselarasan dengan alam. Keduanya tunduk kepada Allah, sehingga mereka harus dapat bersahabat.
Al-Quran menekankan agar umat Islam meneladani Nabi Muhammad saw yang membawa rahmat untuk seluruh alam (segala sesuatu). Untuk menyebarkan rahmat itu, Nabi Muhammad saw bahkan memberi nama semua yang menjadi milik pribadinya, sekalipun benda-benda itu tak bernyawa. "Nama" memberikan kesan adanya kepribadian, sedangkan kesan itu mengantarkan kepada kesadaran untuk bersahabat dengan pemilik nama.
Text Box: 12Nabi Muhammad saw telah mengajarkan : "Bertakwalah kepada Allah dalam perlakuanmu terhadap binatang, kendarailah, dan beri makanlah dengan baik."
Di samping prinsip kekhalifahan yang disebutkan di atas, masih ada lagi prinsip taskhir, yang berarti penundukan. Namun dapat juga berarti "perendahan". Firman Allah yang menggunakan akar kata itu dalam Al-Quran surat Al-Hujurat ayat 11 adalah
Janganlah ada satu kaum yang merendahkan kaum yang lain. (QS. Al-Hujurat ayat 11)
Dan Dia (Allah) menundukkan untuk kamu; semua yang ada di langit dan di bumi semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya (QS Al-Jatsiyah [45]: 13).
Ini berarti bahwa alam raya telah ditundukkan Allah untuk manusia. Manusia dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Namun pada saat yang sama, manusia tidak boleh tunduk dan merendahkan diri kepada segala sesuatu yang telah direndahkan Allah untuknya, berapa pun harga benda-benda itu. Ia tidak boleh diperbudak oleh benda-benda itu. Manusia dalam hal ini dituntut untuk selalu mengingat-ingat, bahwa ia boleh meraih apa pun asalkan yang diraihnya serta cara meraihnya diridhoi Allah SWT, sesuai dengan kaidah kebenaran dan keadilan.
Akhirnya kita dapat mengakhiri uraian ini dengan menyatakan bahwa keberagamaan seseorang diukur dari akhlaknya. Nabi bersabda : "Agama adalah hubungan interaksi yang baik."
Beliau juga bersabda: "Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (amal) seorang mukmin
pada hari kiamat, melebihi akhlak yang luhur. (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi). 

.
          





Text Box: 13
 


Alam Sebagai Rahmat Dan Karunia Allah SWT

Akhlak kepada lingkungan adalah perilaku atau perbuatan kita terhadap lingkungan, Akhlaq terhadap lingkungan yaitu manusia tidak dibolehkan memanfaatkan sumber daya alam dengan jalan mengeksploitasi secara besar-besaran,sehingga timbul ketidakseimbangan alam dan kerusakan bumi.
lingkungan harus diperlakukan dengan baik dengan selalu menjaga,  merawat dan melestarikannya karena secara etika hal ini merupakan hak dan kewajiban suatu masyarakat serta merupakan nilai yang mutlak adanya. Dengan kata lain bahwa berakhlak yang baik terhadap lingkungan merupakan salah satu manifestasi dari etika itu sendiri.
Pada dasarnya, akhlak yang diajarkan Al-Qur’an terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam lingkungan. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, pemeliharaan, dan pembimbingan agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptanya.
Dalam pandangan akhlak islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang atau memetik bunga sebelum mekar. Karena hal ini berati tidak memberi kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan penciptaannya. Ini berarti manusia dituntut untuk mampu menghormati proses-proses yang sedang berjalan, dan terhadap semua proses yang sedang terjadi, sehingga ia tidak melakukan pengrusakan atau bahkan dengan kata lain, setiap perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada diri manusia sendiri.
Text Box: 14Akhlak yang baik terhadap lingkungan adalah ditunjukkan kepada penciptaan suasana yang baik, serta pemeliharaan lingkungan agar tetap membawa kesegaran, kenyamanan hidup, tanpa membuat kerusakan dan polusi sehingga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap manusia itu sendiri yang menciptanya.
Dari Syaddad bin Aus berkata, “Ada dua hal yang aku hapal dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau berkata, ‘Sesungguhnya Allah mewajibkan berlaku ihsan kepada segala sesuatu.
Binatang, tumbuhan, dan benda-benda tak bernyawa semuanya diciptakan oleh Allah SWT dan menjadi milik-Nya, serta semua memiliki ketergantungan kepada-Nya. Keyakinan ini mengantarkan sang Muslim untuk menyadari bahwa semuanya adalah "umat" Tuhan yang harus diperlakukan secara wajar dan baik.
Karena itu dalam Al-Quran surat Al-An'am (6): 38 ditegaskan bahwa binatang melata dan burung-burung pun adalah umat seperti manusia juga, sehingga semuanya --seperti ditulis Al-Qurthubi (W. 671 H) di dalam tafsirnya-- "Tidak boleh diperlakukan secara aniaya."
Tuhan ini mengundang seluruh manusia untuk tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, kelompok, atau bangsa, dan jenisnya saja, melainkan juga harus berpikir dan bersikap demi kemaslahatan semua pihak. Ia tidak boleh bersikap sebagai penakluk alam atau berlaku sewenang-wenang terhadapnya. Memang, istilah penaklukan alam tidak dikenal dalam ajaran Islam. Istilah itu muncul dari pandangan mitos Yunani. Yang menundukkan alam menurut Al-Quran adalah Allah. Manusia tidak sedikit pun mempunyai kemampuan kecuali berkat kemampuan yang dianugerahkan Tuhan kepadanya.
Mahasuci Allah yang menjadikan (binatang) ini mudah bagi kami, sedangkan kami sendiri tidak mempunyai kemampuan untuk itu (QS Az-Zukhruf [43]: 13) Jika demikian, manusia tidak mencari kemenangan, tetapi keselarasan dengan alam. Keduanya tunduk kepada Allah, sehingga mereka harus dapat bersahabat.
Text Box: 15Al-Quran menekankan agar umat Islam meneladani Nabi Muhammad saw yang membawa rahmat untuk seluruh alam (segala sesuatu). Untuk menyebarkan rahmat itu, Nabi Muhammad saw bahkan memberi nama semua yang menjadi milik pribadinya, sekalipun benda-benda itu tak bernyawa. "Nama" memberikan kesan adanya kepribadian, sedangkan kesan itu mengantarkan kepada kesadaran untuk bersahabat dengan pemilik nama. Nabi Muhammad saw telah mengajarkan : "Bertakwalah kepada Allah dalam perlakuanmu terhadap binatang, kendarailah, dan beri makanlah dengan baik."
Alam sebagai rahmat dan karunia Allah dijelaskan dalam Qs. Al-Jatsiyah (45) : 13, yang berbunyi:
وَ سَخَّرَ لَكُمْ ما فِي السَّماواتِ وَما فِي الْأَرْضِ جَميعاً مِنْهُ إِنَّ في‏ ذلِكَ لَآياتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir”.
Ini berarti bahwa alam raya telah ditundukkan Allah untuk manusia. Manusia dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Namun pada saat yang sama, manusia tidak boleh tunduk dan merendahkan diri kepada segala sesuatu yang telah direndahkan Allah untuknya, berapa pun harga benda-benda itu. Ia tidak boleh diperbudak oleh benda-benda itu. Manusia dalam hal ini dituntut untuk selalu mengingat-ingat, bahwa ia boleh meraih apa pun asalkan yang diraihnya serta cara meraihnya diridhoi Allah SWT, sesuai dengan kaidah kebenaran dan keadilan. Akhirnya kita dapat mengakhiri uraian ini dengan menyatakan bahwa keberagamaan seseorang diukur dari akhlaknya. Nabi bersabda : "Agama adalah hubungan interaksi yang baik."Beliau juga bersabda: "Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (amal) seorang mukmin pada hari kiamat, melebihi akhlak yang luhur. (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi).








Text Box: 16
 


Memelihara Kebersihan Dan Kesehatan Lingkungan
Ø  Pengertian Kebersihan Lingkungan
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienes yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih, Mencuci adalah salah satu cara menjaga kebersihan dengan memakai air dan sejenis sabun atau deterjen. Mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan produk kebersihan tangan merupakan cara terbaik dalam mencegah penularan influenza dan batuk-pilek.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara melap jendela dan perabot rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan (misalnya dengan abu gosok), membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan membersihkan jalan di depan rumah dari sampah.
Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan manusia. Kebersihan di rumah berbeda dengan kebersihan kamar bedah di rumah sakit, sedangkan kebersihan di pabrik makanan berbeda dengan kebersihan di pabrik semikonduktor yang bebas debu.
Text Box: 17Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di dalamnya, debu, sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan selalu menjadi perdebatan dan masalah yang berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan lingkungan setiap tahunnya terus meningkat.
Problem tentang kebersihan lingkungan yang tidak kondusif dikarenakan masyarakat selalu tidak sadar akah hal kebersihan lingkungan. Tempat pembuangan kotoran tidak dipergunakan dan dirawat dengan baik. Akibatnya masalah diare, penyakit kulit, penyakit usus, penyakit pernafasan dan penyakit lain yang disebabkan air dan udara sering menyerang golongan keluarga ekonomi lemah. Berbagai upaya pengembangan kesehatan anak secara umum pun menjadi terhambat.


Ø  Cara Memelihara Kebersihan Lingkungan:
Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat bagaimana menjaga kebersihan lingkungan, Selalu Libatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, Sertakan para pemuda untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan, Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda, Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan yang sesuai setiap bulannya, Sosialisakan kepada masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah tangga menjadi sampah organik dan non organic, Pelajari teknologi pembuatan kompos dari sampah organik agar dapat dimanfaatkan kembali untuk pupuk, Kreatif, Dengan membuat souvenir atau kerajinan tangan dengan memanfaatkan sampah, Atur jadwal untuk kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan.

Ø  Pengertian Kesehatan Lingkungan
Text Box: 18Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal. Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan yang sehat.
Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis. Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat.

Ø  Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat
1.    Keadaan Air
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 1000C, sehingga bakteri yang di dalam air tersebut mati.
2.    Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya oksigen dan di dalamnya tidka tercear oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).
3.    Keadaan Tanah
Tanah yang sehat adalah tamah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.

Ø  Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
1.    Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai
2.    Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3.    Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4.    Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong





Text Box: 19
 


Ø    Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
1.         Mengurangi Pemanasan Global.Dengan menanam tumbuhan sebanyak-banyaknya pada lahan kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi pemanasan global, karbon, zat O2 (okseigen) yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2 (carbon) yang menyebabkan atmosfer bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan secara langsung zat O2 yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati oleh manusia tersebut untuk bernafas.
2.         Menjaga Kebersihan Lingkungan. Dengan lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari segala penyakit dan sampah.Sampah adalah musuh kebersihan yang paling utama. Sampah dapat dibersihkan dengan cara-cara sebagai berikut ;
Membersihkan Sampah OrganikSampah organik adalah sampah yang dapat dimakan oleh zat-zat organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur dalam-dalam sampah organik tersebut, contoh sampah organik :Daun-daun tumbuhan, Ranting-ranting tumbuhan, Akar-akar tumbuhan.
Membersihkan Sampah Non Organik Sampah non organik adalah sampah yang tidak dapat hancur (dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat dibersihkan dengan membakar sampah tersebut dan lalu menguburnya.

Memanfaatkan SDA Dan Lingkungan Secara Proporsional
Kehidupan manusia di muka bumi ini tidak terlepas dari peran serta lingkungan. Sebagaimana manusia merupakan bagian dari lingkungan, bersama-sama dengan tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme yang telah menjadi satu mata rantai yang tidak akan terpisah. Untuk itulah, manusia harus memanfaatkan sumber daya alam secara tepat, agar lingkungan tetap lestari.
Text Box: 20Pengelolaan lingkungan hidup merupakan pengelolaan terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemuliaan, dan pengembangan lingkungan hidup. Agar tujuan tersebut dapat tercapai perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut.
1. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan pembangunan manusia seutuhnya.
2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana agar seluruh sumber daya alam digunakan oleh kepentingan orang banyak seproduktif mungkin dan menekan pemborosan seminimal mungkin.
3. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup, oleh sebab itu pengembangan sumber daya alam senantiasa harus disertai dengan usaha memelihara kelestarian tata lingkungan.
4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.
5. Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1986 mengenai Analisis Dampak Lingkungan diantaranya, memberikan kewajiban kepada para pengelola dan pemilik pabrik untuk menyelenggarakan sebuah studi kelayakan teknis dan ekonomis serta analisis dampak lingkungan yang dapat dipertanggungjawabkan.
6. Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Dengan menerapkan pengelolaan lingkungan hidup akan terwujud kedinamisan dan keharmonisan antara manusia dengan lingkungannya. Untuk mencegah dan menghindari tindakan manusia yang semena-mena (eksploitasi) maka diterapkan kebijakan melalui undang-undang lingkungan hidup.
Text Box: 21Di Indonesia hal ini dapat dikaji dalam pengelolaan lingkungan hidup dimana dikatakan bahwa dengan diberlakukannya UU No. 4 Th. 1982 yang disempurnakan dan diganti dengan UU No. 23 Th. 1997, masalah lingkungan hidup telah menjadi faktor penentu dalam proses pengambilan keputusan pemanfaatan dan pengolahan SDA. Pembangunan tidak lagi menempatkan SDA sebagai modal, tetapi sebagai satu kesatuan ekosistem yang di dalamnya berisi manusia, lingkungan alam dan/atau lingkungan buatan yang membentuk kesatuan fungsional, saling terkait, dan saling tergantung dalam keteraturan yang bersifat spesifik, berbeda dari satu tipe ekosistem ke tipe ekosistem yang lain. Oleh sebab itu, pengelolaan lingkungan hidup bersifat spesifik, terpadu, holistik dan berdimensi ruang.
Berdasarkan UU No. 23 Th. 1997 lingkungan hidup diartikan sebagai kesatuan ruang dengan kesemua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Pengelolaan lingkungan hidup didefinisikan sebagai upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup. Pada Bab II pasal 4 UU No. 23 Th. 1997 dikemukakan bahwa sasaran pengelolaan lingkungan hidup adalah sebagai berikut.
1. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup.
2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang mempunyai sikap dan tindak untuk melindungi serta membina lingkungan hidup.
3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa mendatang.
4. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup.
5. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
6. Terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari dampak usaha dan/atau kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) pasal 3 menyebutkan bahwa usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam.
Text Box: 222. Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tidak terbaharui.
3. Proses dan kajian yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya
4. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sumber daya.
5. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya.
6. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewan dan jasad renik.
7. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non-hayati.
8. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi lingkungan hidup.
9. Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi dan dapat mempengaruhi pertahanan Negara
Pengeksploitasian terhadap sumber daya alam harus dilakukan secara proporsional, tidak boleh berlebihan. Jika mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan maka ekosistem lingkungan bisa rusak sehingga masyarakat setempat dan juga industri tersebut akan mendapatkan dampak buruknya. Jika misalnya harus menebang pohon, maka dibarengi dengan usaha penanaman kembali (reboisasi).
Text Box: 23setiap lingkungan hidup yang ada di sekitar kita semuanya bermanfaat bagi kehidupan manusia, mulai dari udara, air, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Udara sangat berguna bagi kehidupan manusia yakni untuk bernafas, karena sedetik saja kita tidak bisa menghirup udara untuk bernafas, maka hidup akan berakhir. Air sangat berguna untu minum, tidak sedikit manusia yang mati karena kehausan, bahkan hewan dan tumbuh-tumbuhanpun akan mati bila tidak ada air. Hewan, terutama hewan ternak yang halal, ada yang berguna untuk dimakan, ada yang bermanfaat untuk dipergunakan tenaganya, seperti kerbau untuk membajak sawah, kuda dan unta untuk kendaraan. Sedangkan tumbuh-tumbuhan berguna untuk dimakan, seperti buah-buahan dan sayuran. Dan ada juga yang digunakan sebagai bahan bangunan dan kayu bakar dan lain sebagainya.
Manusia sebagai khalifah fil ardh telah diperintakan Allah Swt.untuk memelihara, melestarikan dan mempergunakan lingkungan hidup untuk kepentingan manusia itu sendiri. Sebagaimana firman Allah Swt.dalam al Qur’an : 
alam ini diciptakan untuk kita dan kita diperintakan untuk melestarikan, memakmurkan dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan diri kita sendiri. Namun harus diingat, bahwa kita harus menjaga keseimbangan alam dan lingkungan hidup. Janganlah kita membuat kerusakan di muka bumi ini, tidak boleh mengeksploitasi alam hanya untuk kepentingan nafsu serakah. Misalnya menebang pohon seenak udelnya tanpa menanam kembali pohon sebagai pengantinya. Karena itu akan mengakibatkan bencana bagi manusia itu sendiri.

D.   Bencana alam dan kearifan manusia
Setiap kali muncul / terjadi suatu bencana, sering orang bertanya-tanya, ada apa dengan bencana? Setiap orang beragam dalam menjawab pertanyaan seperti ini. Ada yang menjawab, terjadi karena pergeseran lempengan-lempengan yang ada di dasar laut, sehingga berpotensi menimbulkan gempa tektonik dan tsunami. Ada lagi yang menjawab, mungkin karena alam sudah tidak bersahabat dengan kita. Bahkan ada yang lebih radikal lagi jawabannya, karena alam sudah terlalu sering disakiti, dirusak, dizholimi (dieksploitasi) oleh manusia, maka alam itu marah yang membabi buta. Dan kalau alam itu sudah marah dan murka maka dampaknya adalah kepada manusia itu sendiri.
Semua jawaban di atas apabila disimpulkan, karena umat manusia sudah tidak lagi memelihara dan menjaga akhlak yang baik terhadap alam dan lingkungan hidup yang ada di sekitarnya. Sudah bosan rasanya telinga kita mendengar berita-berita yang menggambarkan tentang prilaku manusia yang berbuat tidak adil terhadap alam dan lingkungan.
Text Box: 24Padahal dampak dari perbuatannya itu akan kembali lagi kepada manusia itu sendiri. Sebut saja misalnya penebangan liar (penggundulan) hutan tanpa memperhatikan undang-undang yang berlaku, mengakibatkan banjir bandang dan longsor. Membakar hutan secara ilegal, untuk kepentingan oknum para pengusaha Kelapa Sawit, mengakibatkan asap tebal dimana-mana bahkan sampai ke negara tetangga. Dan pengeboran minyak tanpa memperhatikan peraturan yang berlaku, berdampak luapan lumpur yang tidak terkendali seperti di Sidoarjo dan lain-lain. Kenapa manusia tega berbuat demikian? Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَ‌ٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ 
” Telah dihiasi pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta benda yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia ” ( Q.S. 3:14). 
Ayat ini mengisyaratkan bahwa setiap manusia diberi potensi hawa nafsu untuk mendapatkan rasa cinta kepada wanita cantik, ingin memiliki harta benda yang banyak seperti emas, perak, kuda pilihan (kendaraan mewah), binatang ternak dan sawah ladang (Az-Zuhaily:1998) Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan semuanya itu, walaupun dengan berbagai cara, tidak peduli apakah cara yang digunakan itu merusak alam dan lingkungan atau tidak yang penting bagi dirinya bahwa tujuan itu tercapai. Maka dari sinilah awal mula proses terjadinya kerusakan alam yang mengakibatkan bencana yang sangat dasyat di negeri ini.
Islam memandang bahwa segala musibah yang terjadi di alam ini akibat perbuatan manusia itu sendiri. Seperti dalam firman Allah Swt.:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Text Box: 25“ Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (Q.S. 30: 41)
Dalam ayat ini menjelaskan bahwa musibah yang terjadi baik di daratan maupun di lautan akibat ulah manusia yang mengumbar hawa nafsunya untuk kepentingan dirinya. Dan musibah sengaja Allah Swt. timpahkan kepada manusia agar manusia kembali ke jalan Tuhannya yakni jalan yang benar.
bila mempergunakan lingkungan hidup di jalan yang dimurkai Allah Swt., misalnya membiarkan bumi (tanah) dan berbagai macam kemaksiatan tumbuh subur di negeri ini, para pemimpin negara banyak yang korupsi, kaum muda-mudi tidak risih memamerkan auratnya di depan umum, tayangan TV penuh dengan pornografi dan pornoaksi, maka jangan heran bila bencana silih berganti, sebagai peringatan dari Allah Swt. na’udzu billah min dzalik. 
berakhlakulkarimah dengan lingkungan hidup adalah berani memelihara, melestarikan, dan memanfaatkannya untuk kepentingan manusia dalam rangka menuju ridho Allah Swt. Dan apabila dipergunakan untuk sebaliknya. Maka bersiap-siaplah menerima bencana yang maha dahsyat, seperti dijanjikan dalam al Qur’an :

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“ Dan hendaklah kalian takut akan fitnah (bencana) yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya” (Q.S.8: 25).
Manusia di muka bumi ini adalah khalififah, yang diberi kemampuan oleh Allah untuk mengelola, merawat dan mendaya gunakan dengan sebaik-baiknya, apabila manusia sebagai khalifah tak mumpu mengelolanya dengan baik maka akan munculah musibah-musibah dari hukum alam ini yang susah sekali untuk mengelakkannya. , sekedar contoh apabila manusia membabat habis hutan maka yang terjadi adalah banjir besar yang bisa meluluh lantakan orang yang tak bersalah sekalipun.
Text Box: 26Namun disana terdapat juga musibah yang tidak disebabkan oleh ulah manusia dalam mengelola bumi, Angin yang tadinya mendistribusi awan (QS al-Baqarah/2:164) dan menyebabkan penyerbukan dalam dunia tumbuh-tumbuhan (Q.S. al-Kahfi/18:45), tiba-tiba tampil begitu ganas memorak-porandakan segala sesuatu yang dilalewatinya (QS Fushshilat/41:16).
Gunung-gunung yang tadinya sebagai pasak bumi (QS al-Naba'/78:7), tiba-tiba memuntahkan debu, lahar panas, dan gas beracun (QS al-Mursalat/77:10 atau yang baru saja menimpa saudara-saudara kita di jawa tengah ketika lempengan-lempengan bumi bergeser maka terjadilah gempa yang tidak terduga.
Bencana seperti ini adalah merupakan ujian bagi kita semua, karena musibah ini telah menimpa tidak saja bagi orang yang berdosa tapi juga bagi orang yang beriman. Mereka menanggung penderitaan yang sama, marilah kita menghindarkan anggapan bahwa ini merupakan azab atas dosa-dosa yang diperbuat oleh para korban sendiri., disaat kita menganggap ini azab, maka bagi korban yang menderita  akan mendapatkan kesusahan dua kali, pertama musibah itu sediri dan yang kedua adalah suudlon kita, tentunya ungkapan-ungkapan itu akan menyudutkan bagi yang terkena musibah. Cara kerja azab Tuhan di dalam Alquran hanya menimpa kaum yang durhaka dan tidak menimpa atau mencederai orang-orang yang shaleh dan taat pada Tuhan. Sedangkan cara kerja mushibah dan bala tidak membedakan satu sama lainnya.
Memang telah terdapat ayat-ayat yang menerangkan tentang azab umat—umat terdahulu Bentuk azab itu antara lain:
1) banjir besar (mungkin ini gelombang tsunami pertama) seperti yang ditimpakan pada umat Nabi Nuh;
 2) bencana alam dahsyat berupa suara yang menggemuruh seperti yang ditimpakan kepada umat Nabi Syu'aib;
3) tanah longsor dahsyat seperti yang ditimpakan kepada umat Nabi Luth;
Text Box: 27Meski demikian Secara historis, Nabi Muhammad adalah seorang nabi yang tidak pernah sekalipun mendoakan ummatnya agar celaka. Dia tidak pernah menghadapi kondisi psikologis yang sangat mengecewakan dan menyerah dalam berda’wah pada umatnya, Maka, dia tidak pernah berdoa minta azab kepada Allah bagi kaum-kaumnya yang tidak taat.
Musibah adalah suatu keniscayaan yang melanda semua manusia, baik secara perorangan maupun kelompok. Perasaan takut, lapar, kekurangan harta, jiwa, sampai kekurangan buah-buahan yang dibutuhkan, selalu menyertai mereka yang terkena musibah.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنْ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنْ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرْ الصَّابِرِينَ (البقرة155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (البقرة156) أُوْلَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُوْلَئِكَ هُمْ الْمُهْتَدُونَ (البقرة157)
''Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan, dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.'' (QS Al-Baqarah (2): 155-157).

Ø    Cara Menyikapi Bencana Alam
Pertama  : kita maknai bahwa peristiwa ini semua adalah semata-mata ujian dari sang maha kuasa atas seluruh alam semesta ini, dan ketika kita bisa melaluinya maka Allah akan menaikkan derajat keimanan kita.
Seperti sabda Rasulullah SAW, ''Siapa yang akan diberi limpahan kebaikan dari Allah, maka diberi ujian terlebih dahulu.'' (HR Bukhari Muslim).
Yang Kedua : Semua ujian haruslah kita hadapi dengan kesabaran,karena kesabaran adalah sebuah tanda lulusnya sebuah ujian, seperti pada sebuah hadis : ''Sungguh menakjubkan perkara orang yang beriman seluruh perkaranya menjadi baik. Ketika ditimpa musibah dia bersabar, itu membawa kebaikan baginya. Dan ketika mendapatkan nikmat dia bersyukur dan itu membawa kebaikan baginya.'' (Al-Hadis).
Text Box: 28Yang Ketiga : Bahwa seberat apapun ujian yang berupa musibah alam raya ini, kita yakin Allah pasti sudah proprosional dalam mengujinya dan tidak akan melebihi dari kesanggupan dalam menjalaninya bagi  orang yang tertimpa.
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (البقرة286)
''Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.'' (QS Al-Baqarah (2): 286.
Keempat   : Apapun bentuk musibah yang di derita oleh seorang muslim,baik itu berupa kesususahan, penderitaan maupun penyakit, Allah akan menghapus sebagian kesalahan dan dosa, dengan demikian derajat para korban bencana akan mulia, bagi yang meninggal dunia dia akan mati syahid dan bagi yang masih hidup tentunya dengan kesabaran atas penderitaan itu Allah akan hapus sebagian kesalahan dan dosa dosanya.
Kelima : bagi kita yang tidak secara langsung mengalami musibah itu, hendaknya kita jadi peristiwa itu sebagai momentum untuk menyaksikan kebesaran dan keagungan Allah, sehingga akan menguatkan iman kita pada sang pencipta alam semesta.
Marilah kita bayangkan apabila musibah itu menimpa diri kita sendiri, keluarga kita, atau temen-teman kita, tentunya kita akan menderita dan susah menjalani cobaan besar ini. Maka marilah kita bantu para korban bencana semaksimal mungkin karena sekecil apapun bantuan itu akan sangat berharga sekali bagi kehidupan para korban yang masih hidup. Kita berharap musibah ini akan membawa kebaikan-kebaikan dalam ridlo Allah. Kita semua berduka atas musibah ini. Kita semua harus mohon ampun atas semua dosa. Namun, kita tidak boleh mengeluh dan bersedih berkepanjangan serta kehilangan harapan pada Tuhan  Sembari bertobat dan mohon petunjuk Tuhan, mari kita baca hikmah dan pembelajaran dari musibah ini.
Jalan terbaik menyikapi musibah adalah kita pasrahkan diri kita kepada Allah SWT dengan sikap tawakkal dan tawaddhu’ serta bersabar. Mudah-mudahan banyak hikmah yang bisa kita petik dan ambil pelajaran dalam mengarungi kehidupan ini.
Text Box: 29Islam tidak memandang musibah itu adalah bentuk murkanya Allah, tapi adalah teguran kepada umat-Nya, cobaan bagi orang-orang yang beriman dan pelajaran buat orang-orang yang masih bergelimang dosa dan maksiat. Melalui musibah seyogianya dapat mempertebal keimanan kita karena begitu mudahnya Allah SWT menunjukkan keperkasaan-Nya kepada kita.
Allah SWT berfirman: “Yang menjadikan kematian dan kehidupan, supaya Dia menguji kamu, siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS Al-Mulk 2).
Ayat ini mengajarkan kita bahwa Allah SWT akan menguji kesabaran kita sebagai orang beriman, sama halnya dengan orang-orang yang menempuh pendidikan, ada ujian yang dilalui agar dapat lulus dengan hasil yang memuaskan.
Rasulullah SAW bersabda: “Jika Allah berkehendak positif kepada hamba-Nya, maka Dia akan mendahulukan siksanya terhadap hamba-Nya, dan jika Allah berkehendak negatif terhadap hamba-Nya, maka siksa akibat dosa-dosanya ditunda sampai ke akherat kelak.” (HR Tirmidzi).
Sikap yang diajarkan Rasulullah SAW hendaknya senantiasa mampu kita terapkan karena lima belas abad yang lalu Nabi mengalami banyak serangkaian musibah dan cobaan ketika berupaya meyakinkan orang-orang kafir tentang kebenaran Islam. Cobaan dan musibah datang silih berganti. Beliau dicela, dicaci maki dan hendak dibunuh. Tapi beliau tidak pernah berputus asa dan menyurutkan langkah serta menganggap itu adalah “bencana” sebagai bentuk ujian yang harus ia lalui. Nabi akhirnya dapat memetik hasil sempurna dari perjuangannya: Islam dapat diterima.

Selain meneladani perilaku yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, kita harus menyikapi musibah yang terjadi dan menimpa kita dengan tetap ber-husnuzzhan kepada Allah SWT, berbaik sangka kepada-Nya dengan memandang serba positif terhadap keputusan yang Dia ambil. Baik terhadap diri kita, orang lain dan alam seluruhnya.
Text Box: 30Orang yang ber-husnuzzhan terhadap Allah SWT memiliki pandangan yang luas yang didasari oleh keimanan yang tangguh. Ia meyakini bahwa segala keputusan atau takdir Allah baik berupa kesenangan maupun yang menyusahkan tidak mungkin ditujukan-Nya untuk menyengsarakan umat manusia. Keputusan Allah atas manusia tadi adalah bentuk dari pendidikan, cobaan atau ujian untuk mengukur sejauhmana keimanan seseorang.
Bagi yang memiliki sifat husnuzzhan kepada Allah SWT, bila ia mendapat ujian kenikmatan tidak sombong tetapi tetap tawaddhu’ dan bila mendapat musibah di kala sulit tidak berkeluh kesah, tetap kukuh berprasangka baik kepada-Nya. Karena Allah tidak akan memberikan beban kepada umat-Nya di luar kemampuan. Hal ini Allah tegaskan dalam firman-Nya: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, bukan kesusahan.” (QS Al-Baqarah 185).
Islam memberikan pedoman bagaimana menyikapi musibah (unheil:s.) sebagaimana ditulis Ibrahim Anis dalam bukunya Al-Mu’jam Al-Wasith:
·      Iman dan ridha terhadap ketentuan Allah SWT. Sebagai orang yang beriman kita harus mempunyai keyakinan bahwa setiap bencana dan musibah adalah benar datangnya dari Allah, tidak mengaitkan dengan hal-hal lain seperti murkanya makhluk halus yang menunggu tempat tersebut. Karena setiap musibah dan bencana yang menimpa kita adalah bentuk pelajaran yang harus kita ambil hikmahnya.
·      Sabar menghadapi musibah. Sabar (ergeben) adalah orang yang mampu menahan diri terhadap bentuk ujian yang menimpa kita dan menerimanya dengan lapang dada. Karena orang yang beriman itu bila dia ditimpa musibah akan tetap sabar dan bila dia diberi nikmat akan tetap tawaddhu’ atau tidak sombong (aufgeblasen).
·      Ada hikmah dibalik musibah. Setiap musibah dan bencana yang datang pasti mengandung hikmah (weisheit: w.) yang tersembunyi. Bagi orang yang beriman menganggap itu merupakan pelajaran atau mungkin Allah punya rencana dan maksud lain yang kita tahu rahasia dibalik musibah tersebut.
·      Text Box: 31Tetap berikhtiar. Maksudnya tetap berusaha untuk memperbaiki keadaan atau menghindarkan diri dari bencana yang menimpa tidak pasrah, menunggu dan diam saja. Kita harus punya inisiatif  untuk berbuat dan bertindak agar kita dapat keluar dari kesulitan yang menghimpit.
·      Bertobat. Tobat adalah kembali kepada Allah setelah kita melakukan maksiat atau kita membersihkan semua kesalahan yang kita perbuat dengan jalan dekat kepada-Nya. Islam tidak memandang manusia itu bagaikan malaikat tanpa berbuat dosa, tapi sebaik-baik manusia itu adalah segera berhenti dari perbuatan dosa dan bertobat dari kesalahan yang diperbuat.
·      Memperbanyak doa dan dzikir. Selagi sedang ditimpa musibah kita dianjurkan memperbanyak zikir karena dengan jalan tersebut dapat menentramkan hati dan menghilangkan kegelisahan sambil berdoa supaya kita bisa keluar dari masalah tersebut. Nabi SAW mengajarkan dalam doanya: “Allahumma jurnii khairon fii mushiibathii wa akhluf lii khairan minhaa.” Artinya: “Ya Allah, berilah pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti bagiku yang lebih baik daripadanya.” (HR Muslim).
·      Tetap Istiqamah. Seorang muslim yang tangguh dalam menjalani cobaan yang diberikan Allah, dia tetap konsisten dan teguh pendirian dalam menjalankan dan mengamalkan ajaran Islam. Tidak lantas dengan ujian tersebut membuat ia semakin jauh dari ajaran agama bahkan timbul penyakit stres atau mengambil jalan pintas bunuh diri.


I.                   AKHLAK TERHADAP LINGKUNGAN DITINJAU DARI SEGI AGAMA
Pada dasarnya, akhlak yang diajarkan Al-Qur’an terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam lingkungan. Kekhalifahan mengandung arti pengayom, pemeliharaan, dan pembimbingan agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptanya.
Text Box: 32Dalam pandangan akhlak islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang atau memetik bunga sebelum mekar. Karena hal ini berati tidak memberi kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan penciptaannya. Ini berarti manusia dituntut untuk mampu menghormati proses-proses yang sedang berjalan, dan terhadap semua proses yang sedang terjadi, sehingga ia tidak melakukan pengrusakan atau bahkan dengan kata lain, setiap perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada diri manusia sendiri.
Akhlak yang baik terhadap lingkungan adalah ditunjukkan kepada penciptaan suasana yang baik, serta pemeliharaan lingkungan agar tetap membawa kesegaran, kenyamanan hidup, tanpa membuat kerusakan dan polusi sehingga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap manusia itu sendiri yang menciptanya.
Agama islam adalah agama sempurna yang mengatur seluruh dimensi hubungan manusia dengan alam lingkungan. Islam mengajarkan dan menetapkan prinsip-prinsip atau konsep dasar akhlak bagi manusia tentang bagaimana bersikap terhadap alam lingkungannya. Ini merupakan wujud kesempunaan Islam dan salah satu bentuk nikmat dan kasih sayang Allah yang tidak terbatas. Allah berfirman: “pada hari ini Aku sempurnakan untukmu agamamu,aku limpahkan atas kamu nikmat-Ku,dan aku ridlai Islam sebagai agamamu” (Q.S Al-Maidah:3).
Prinsip Islam selalu menyeimbangkan semua hal dalam kehidupan manusia.Islam tidak mengizinkan manusia untuk lebih atau hanya memperhatikan satu sisi dengan menghabiskan sisi yang lain.Ini bisa terwujud dalam prinsip atau nilai-nilai Islam karena ia terbebas dari kekangan hawa nafsu dan diciptakan oleh sang pencipta manusia, Dzat yang membuat hidup mereka mulia, mendapatkan rahmat, dan hidayah demi kebaikan mereka di dunia dan akhirat.
Sikap Islam dalam memperhatikan alam lingkungan bertujuan demi kebaikan manusia baik di dunia maupun di akhirat, sesuai prinsip-prinsip umum berikut ini:
  Prinsip pertama,
Text Box: 33Bahwa disisi Allah manusia adalah makhluk yang mulia.Allah telah menundukkan semua yang ada dilangit dan dibumi untuk memeudahkan manusia. Allah berfirman: “Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam,kami angkut mereka didaratan dan dilautan,kami beri mereka rizqi dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah kami ciptakan” (Q.S Al-Israa:70).
Kemuliaan yang diberikan Allah kepada manusia adalah bentuk yang indah, kemampuan untuk berbicara, free will, dan kemampuan berjalan dimuka bumi, di udara, dan di lautan dengan berbagai bentuk kendaraan. Disamping itu, mereka juga mendapatkan anugerah rizqi yang  berlimpah berupa makanan yang lezat dan baik. Di tambah lagi keutamaan akal, pikiran, wahyu, Rasul, dan lainnya, serta kemuliaan dan karomah jika taat kepada Allah.
  Prinsip kedua
Manusia dituntut untuk memakmurkan dan melestarikan bumi. Hal ini dapat terimplementasi dalam beberapa hal sebagai berikut:
  Belajar, mencari ilmu dan mengajar.
  Menunaikan amar ma’ruf nahi munkar.
  Berjihad dijalan Allah dengan tujuan agar ajaran Allah tetap jaya.
  Mematuhi konsep dan aturan Islam dalam kehidupan yang merupakan bentuk ibadah kepada Allah, serta mengikuti prinsip musyawarah, keadilan, menolak kerugian, serta mewujudkan kemaslahatan.

  Prinsip ketiga
Manusia dituntut untuk berfikir dan merenungkan apa yang ada dilangit dan apa yang ada bumi. Hal ini bertujuan agar kehidupan mereka menjadi lebih baik dengan memanfaatkan yang ada di sekelilingnya, serta lebih dapat mendekatkan diri kepada Allah sehingga memperoleh ridlo-Nya. Akan tetapi, dalam menggunakan akal, pikiran, dan dalam perenungannya, manusia tidak boleh melampaui apa yang telah digariskan oleh Allah.


Text Box: 34
 


  Prinsip keempat
Manusia dituntut untuk menghiasi diri mereka dengan keutamaan-keutamaan, meninggalkan hal-hal yang tercela dan berinteraksi dengan baik antar sesama manusia dan lingkungannya.
  Prinsip kelima
Interaksi manusia dengan alam lingkungan bukanlah sebuah konflik ataupun peperangan.Akan tetapi, interaksi manusia dengan alam lingkungan adalah ketundukan alam untuk membantu manusia dengan tetap menjaga keseimbangan yang menempatkan manusia dan alam lingkungn pada posisinya masing-masing.
  Prinsip keenam
Ajaran Islam telah memberikan kebebasan kepada umat manusia dalam berakidah,beribadah,mengungkapkan pendapat, bekerja dan mencari bekal hidup, serta kebebasan-kebebasan lain yang sangat mereka butuhkan dalam kehidupan.

Prinsip-prinsip dasar diatas jika dilaksanakan dapat mewujudkan kebaikan dan kebahagiaan bagi manusia. Karena prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar akhlak dalam Islam berasal dari Allah SWT, sehingga tidak mengherankan jika prinsip-prinsip dan nilai-nilai tersebut sesuai bagi kehidupan manusia, baik didunia maupun diakhirat.
Berkenaan pada tujuan hidup manusia di alam dunia yang  fana’ ini, adalah beribadah kepada Allah SWT dan melaksanakan amanah-Nya sebagai khalifah dimuka bumi yang bertugas membangun, mengelola, memanfaatkan, serta menjaga kelestarian alam lingkungan sesuai dengan petunjuk-Nya.
Text Box: 35Manusia selalu dituntut untuk selalu berbuat baik dan berusaha mendekati kesempurnaan, karena bagaimanapun manusia tidak akan mampu mencapai derajat kesempurnaan. Akan tetapi, jika tetap hidup dan selalu melakukan perbuatan baik maka harus menambah kebaikannya. Sedangkan, jika perilakunya buruk maka kemungkinan dengan hidupnya yang lebih panjang ia bisa meninggalkan keburukannya itu. Manusia terkadang lalai atau bahkan berbuat salah, namun dosa atas kesalahannya dapat dihapus dengan cara bertaubat.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majjah Alhakim dengan sanad mereka dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw bersabda:
“Setiap anak adam pasti berbuat kesalahan,dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah mereka yang bertaubat”.
Jadi, Islam mengakui dan memperhatikan realitas umat manusia, lalu memberikan petunjuk bagaimana seharusnya mereka berperilaku dalam kehidupan ini, demi mewujudkan kebaikan dan kemaslahatan didunia dan diakhirat.

II.        AKHLAK TERHADAP LINGKUNGAN DI TINJAU DARI SEGI ETIKA
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani “ethos” dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti:  tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, akhlak, perasaan, cara berpikir. Dalam bentuk jamak (taetha) artinya adalah adat kebiasaan. Dan arti terakhir inilah menjadi latar belakang terbentuknya istilah etika yang oleh filsuf Yunani besar Aristoteles (384-322 S.M) sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi jika kita membatasi pada asal usul kata ini maka”etika” adalah ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Dalam referensi lain dikatakan bahwa etika adalah ilmu yang mempelajari atau menjelaskan arti baik dan buruk.
Berkaitan dengan akhlak pada lingkungan menurut etika, dapat dijelaskan bahwa etika menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia yang lama (Poerwardarminto,sejak 1953) arti etika adalah:
1.    Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak kewajiban moral.
2.    Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3.    Nilai yang benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Text Box: 36Secara singkat etika sangat erat kaitannya dengan prinsip-prinsip moral, yaitu perbuatan yang mengandung unsur kebaikan dan manfaat.
Seperti telah dijabarkan di atas tentang pengertian etika, sebuah masyarakat bahkan seluruh masyarakat di dunia ini akan beranggapan sama yaitu lingkungan harus diperlakukan dengan baik dengan selalu menjaga,  merawat dan melestarikannya karena secara etika hal ini merupakan hak dan kewajiban suatu masyarakat serta merupakan nilai yang mutlak adanya. Dengan kata lain bahwa berakhlak yang baik terhadap lingkungan merupakan salah satu manifestasi dari etika itu sendiri.
Melihat masa sekarang dimana terdapat berbagai macam musibah yang menimpa saudara-saudara kita, itu semua tentunya tak lepas dari parangai manusia itu sendiri. Banyak orang menganggap bahwa lingkungan hanya sebagai objek untuk mendapatkan sesuatu tanpa memikirkan sebab akibat dan pelestariannya.
Berbagai macam kasus tentang perusakan lingkungan telah banyak terjadi di Indonesia diantaranya:
1.      Pembakaran hutan yang dilakukan oleh masyarakat pedalaman Kalimantan.Walaupun hal ini dilakukan dalam rangka untuk menjadikan sebagai lahan pertanian, tetapi hal ini terbukti tidak efektif karena penjalaran api yang begitu cepat menyebabkan melebarnya lahan yang terbakar. Hal ini tentunya sangat berakibat buruk tidak hanya bagi masyarakat setempat tetapi juga masyarakat dunia karena pulau Kalimantan merupakan paru-paru dunia yang memproduksi banyak oksigen untuk kelangsungan hidup manusia.
2.      Membuang sampah sembarangan terutama di ibukota Jakarta yang menyebabkan terhalangnya aliran air sungai yang menyebabkan sungai menjadi kotor dan bau terlebih lagi mengakibatkan banjir yang menjadi langganan Jakarta setiap tahunnya.
3.      Belum lama ini kasus mengenai pabrik yang ada di Provinsi Riau yang membuang limbahnya di sungai sehingga menyebabkan hilangnya mata pencaharian penduduk dikarenakan ikan-ikan mati.
Text Box: 374.      Kasus lumpur Lapindo di Sidoarjo Jawa Timur yang merupakan sebab dari kelalaian  P.T.Lapindo Brantas dalam menambang minyak bumi sehingga menyebabkan keluarnya lumpur panas dari dalam bumi dan belum jelas kapan akan berhenti. Hal ini tentunya mengakibatkan penderitaan pada masyarakat karena mereka kehilangan lahan, rumah serta mata pencahariannya.
Dari penjabaran di atas, tentunya kita dapat mengambil pelajaran bahwa sebab dari kelakuan kita yang buruk terhadap lingkungan akan berakibat sangat fatal. Lingkungan yang seharusnya menjadi tempat hidup, justru menjadi penyebab sengsara dan kematian. Dampaknya pun meluas tidak hanya pada masyarakat setempat yang terkena musibah tetapi pada masyarakat luas pula.
Ketika kata “etika”  hanya dijadikan simbol oleh masyarakat tanpa peduli pada aspek untuk mengamalkannya, maka jelaslah bahwa masyarakat itu telah mengalami kerusakan. Oleh karena itu aspek “etika” dalam masyarakat harus dikedepankan dan dilaksanakan karena etika di dalam sebuah masyarakat merupakan dasar bagi perbuatan manusia karena etika mencakup baik, buruk, benar, salah dan juga mencakup aspek moral atau akhlak. Oleh karena itu marilah kita berakhlak baik kepada lingkungan yaitu dengan menjaga, merawat dan melestarikannya sehingga akan terwujud kehidupan yang aman damai sejahtera dan hal itu tentunya menjadi tujuan adanya etika di dalam masyarakat baik berbangsa maupun bernegara.

II.                AKHLAK TERHADAP LINGKUNGAN DI TINJAU DARI SEGI BUDAYA
Sebagai seorang mmanusia yang kodratnya adalah makhluk sosial,kita patut mempunyai dasar pengetahuan dalam bersosialisasi dengan lingkungan disekitar kita, dasar pengetahuan itu adalah budaya yg bertujuan agar kita bisa hidup berdampingan dengan baik. Faktor inilah yang menurut kita menjadi awal mula adanya budaya didalam suatu kelompok masyarakat. Mereka menciptakan sesuatu yang bisa membuat mereka menjalin kesatuan didalam kehidupannya. Budaya itu sendiri pastilah suatu kesepakatan bersama dari penciptanya, berdasarkan nilai, norma, dan moral yang positif yang beredar di masyarakat tersebut.
Text Box: 38Budaya yang baik tentulah melahirkan sikap dan perilaku yang baik pula kepada generasi penerusnya dimasa yang akan datang. Sedangkan budaya yang buruk tercipta dari ulah sesorang atau sebagian kelompok yang menentang nilai-nilai positif yang terkandung dalam masyarakat.
Contoh budaya baik adalah seorang ibu mengajari anaknya menanam pohon di pekarangan rumah,agar rumah senantiasa indah. Contoh lain, membiasakan diri bangun pagi, mengembangkan malu sebagai kontrol diri, dan lain sebagainya.
Budaya merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan sosial. Budaya mempunyai peranan penting dalam membentuk pola berpikir dan pola pergaulan dalam masyarakat, yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola pikir masyarakat tertentu. Budaya mencakup perbuatan atau aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh suatu individu maupun masyarakat.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat dihadapkan pada kenyataan semakin merajalelanya orientasi hidup yang materialistis sementara dimensi spiritual dan ukhrawi semakin tersingkir. Pola hidup masyarakat telah bergeser kearah materialisme, hedonisme, konsumerisme, individualisme dan sikap masa bodoh (permisif). Pola hidup yang seperti itu pada akhirnya mengakibatkan semakin maraknya praktik maksiat, kejahatan dan perilaku yang menyimpang.
Berbagai krisis yang menimpa bangsa indonesia, khususnya masalah akhlak, disebabkan oleh tidak adanya budaya malu dikalangan para pemimpin dan masyarakat luas, disamping oleh lemahnya mekanisme kontrol yang dalam bahasa agama islam dikenal dengan istilah Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Bangsa indonesia cenderung bersikap permisif dan membiarkan terjadinya kemaksiatan dan kemungkaran. Akibatnya praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) berkembang luas dikalangan pejabat pemerintah mulai dari kepala desa hingga presiden tanpa ada orang  yang berani melarang apalagi menghentikannya. Pada saat yang sama, berbagai bentuk maksiat dan munkarat, mulai dari penebangan hutan, perjudian, perzinaan, pemerkosaan, penyalah gunaan obat-obat terlarang, minuman keras, dan berbagai bentuk  kedzoliman semakin merajalela
Text Box: 39Manakala orang telah kehilangan rasa malu dan kejujuran, ia menjadi manusia buas berjingkrak-jingkrak mengikuti hawa nafsunya dengan hati yang sepuas-puasnya. Hatinya tidak akan terketuk sama sekali. Egoisme yang meluap-luap membuat matanya menjadi gelap,sehingga tidak dapat mengenal apapun juga selain yang lebih menambah kepuasan hatinya. Dikala orang telah mencapai kemerosotan sepeti itu putuslah ia sebagai manusia yang sewajarnya.
Menghadapi keadaan yang sangat menyedihkan diatas, tidak ada alterntif lain kecuali menghayati nilai-nilai luhur budaya dan mengaktualisaikannya dalam bentuk kepribadian yang baik, dalam mewujudkan Indonesia baru sebagai negara yang gemah ripah loh jinawe tata tenterem karto raharjo dibawah naungan ridla Allah SWT yang dalam istilah Al-Qur’an disebut baldatun thayyibatun wa robbun ghofur.(Q.S.Ar-ruum: ). Selain itu para pemimpin harus menunjukkan jalan kebahagiaaan kepada umatnya. Lebih terpuji lagi jika mereka dapat mengantarkan umatnya ke pintu gerbang kebahagiaan. Dengan kata lain, seorang khalifah (pemimpin) tidak sekedar menunjukkan tetapi mampu pula memberi contoh sosialisasinya.














Text Box: 40
 


BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi. Semua yang ada di bumi termasuk alam semesta diciptakan untuk manusia. Seharusnya kita menyadari bahwa Allah manciptakan flora & fauna untuk kemanfaatan manusia, seperti halnya, dengan mengambil manfaat dari buah-buahan. Karena itu kita harus menjaga dan melestarikannya. Jangan sampai kita membuat kerusakan terhadap flora & fauna.
Oleh karena itu marilah kita berakhlak baik kepada lingkungan yaitu dengan menjaga, merawat dan melestarikannya sehingga akan terwujud kehidupan yang aman damai sejahtera dan hal itu tentunya menjadi tujuan adanya etika di dalam masyarakat baik berbangsa maupun bernegara.
Selain itu, para pemimpin juga harus mampu mengantarkan umat (Rakyat) nya menuju pintu gerbang kebahagiaan jika mereka memiliki akhlak yang luhur sehingga segala kebaikan mendarah daging dalam diri mereka. Hal ini harus menjadi pertimbangan utama dalam memilih pemimpin terutama pada Era sekarang ini. Karena bagaimana mungkin bangsa indonesia mampu mengkikis praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme yang menjerumuskan bangsa Indonesia ke jurang kehancuran bila para pemimpinnnya tidak memiliki akhlak yang luhur.
1.    Dia (Allah) menundukkan untuk kamu; semua yang ada di langit dan di bumi semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya (QS Al-Jatsiyah [45]: 13). Ini berarti bahwa alam raya telah ditundukkan Allah untuk manusia. Manusia dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
2.    Cara memelihara kebersihan lingkungan:
Text Box: 41Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat bagaimana menjaga kebersihan lingkungan, Selalu Libatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, Sertakan para pemuda untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan, Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda, Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan yang sesuai setiap bulannya, Sosialisakan kepada masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah tangga menjadi sampah organik dan non organic
3.    Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
1.    Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai
2.    Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3.    Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4.    Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong
4.    Pengeksploitasian terhadap sumber daya alam harus dilakukan secara proporsional, tidak boleh berlebihan. Jika mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan maka ekosistem lingkungan bisa rusak sehingga masyarakat setempat dan juga industri tersebut akan mendapatkan dampak buruknya.
5.    Cara menyikapi bencana : iman dan ridho terhadap ketentuan Allah SWT, sabar dalam menghadapi musibah, ada hikmah dibalik musibah, tetap berikhtiar, bertobat, memperbanyak do’a dan dzikir, tetap istiqomah.


B.   Saran

Text Box: 42Marilah dengan bijak kita menyikapi musibah yang diberikan oleh Allah SWT dan tetap berharap mudah-mudahan kita dijauhkan dari musibah dan bencana, dengan cara dalam memanfaatkan SDA harus tetap memperhatikan  kebersihan dan kesehatan lingkungan agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan dan walaupun sekarang banyak dari saudara-saudara kita yang tengah berjuang mengatasinya, Ini adalah ladang pahala dan kesempatan buat kita untuk membantu meringankan beban mereka sambil berdoa semoga saudara-saudara kita kuat dan mampu menghadapi ujian yang diberikan oleh Allah SWT. 

Posting Komentar

0 Komentar