1) PENGERTIAN MANAJEMEN KONFLIK:
Jawaban:
Manajemen konflik
merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam
suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang
berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk
tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi
kepentingan (interests) dan interpretasi. Bagi pihak luar (di luar
yang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya adalah informasi yang
akurat tentang situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif di antara
pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga.
Menurut Ross (1993)
bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau
pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang
mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik
dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif,
bermufakat, atau agresif. Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri
sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak
ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga.
2) Jenis-jenis
konflik:
Jawaban:
1. Konflik Intrapersonal.
Konflik intrapersonal adalah konflikseseorang dengan dirinya sendiri.
Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang
tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
Ada tiga macam
bentuk konflik intrapersonal yaitu :
1.
Konflik
pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang
sama-sama menarik.
2.
Konflik
pendekatan – penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan
yang sama menyulitkan.
3.
Konflik
penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang
mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.
2. Konflik
Interpersonal
Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain
karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara
duaorang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik
interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku
organisasi.
3. Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok
Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi
tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh
kelompok kerja mereka. Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu
dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma
produktivitas kelompok dimana ia berada.
4. Konflik
antara kelompok dalam organisasi yang sama
Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam
organisasi-organisasi. Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja –
manajemen merupakan dua macam bidang konflik antar kelompok.
5. Konflik
antara organisasi
Contoh seperti di bidang ekonomi dimana Amerika Serikat dan negara-negara
lain dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini biasanya disebut dengan
persaingan.Konflik ini berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan
timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru,
harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.
3) Metode metode pengelolaan konflik:
Jawaban
:
Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan:
1.
Disiplin:
Mempertahankan disiplin dapat digunakan
untuk mengelola dan mencegah konflik. Manajer perawat harus mengetahui
dan memahami peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. Jika belum jelas,
mereka harus mencari bantuan untuk memahaminya.
2.
Pertimbangan
Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan: Konflik dapat dikelola dengan mendukung
perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan
hidupnya. Misalnya; Perawat junior yang
berprestasi dapat dipromosikan untuk mengikuti pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan
bagi perawat senior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
3.
Komunikasi:
Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang teraupetik dan
kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan
sehari-hari yang akhirnya dapat
dijadikan sebagai satu cara hidup.
4.
Mendengarkan
secara aktif: Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk mengelola
konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat telah memiliki
pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah
mendengarkan.
4) Faktor-faktor
penyebab terjadinya konflik:
Jawaban:
1. Perbedaan Antarperorangan
1. Perbedaan Antarperorangan
Perbedaan
ini dapat berupa perbedaan perasaan, pendirian, atau pendapat. Hal ini mengingat
bahwa manusia adalah individu yang unik atau istimewa, karena tidak pernah ada
kesamaan yang baku antara yang satu dengan yang lain..
2. Perbedaan Kebudayaan
Perbedaan
kebudayaan memengaruhi pola pemikiran dan tingkah laku perseorangan dalam kelompok
kebudayaan yang bersangkutan. Selain perbedaan dalam tataran individual,
kebudayaan dalam masing-masing kelompok juga tidak sama.
3. Bentrokan Kepentingan
Bentrokan
kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, dan sebagainya. Hal ini
karena setiap individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam
melihat atau mengerjakan sesuatu. Demikian pula halnya dengan suatu kelompok
tentu juga akan memiliki kebutuhan dan kepentingan yang tidak sama dengan
kelompok lain. Misalnya kebijakan mengirimkan pemenang Putri Indonesia untuk
mengikuti kontes ‘Ratu Sejagat’ atau ‘Miss Universe’. Dalam hal ini pemerintah
menyetujui pengiriman tersebut, karena dipandang sebagai kepentingan untuk
promosi kepariwisataan dan kebudayaan.
4. Perubahan Sosial yang Terlalu Cepat di dalamMasyarakat
Perubahan
tersebut dapat menyebabkan terjadinya disorganisasi dan perbedaan pendirian
mengenai reorganisasi dari sistem nilai yang baru. Perubahan-perubahan yang
terjadi secara cepat dan mendadak akan membuat keguncangan proses-proses sosial
di dalam masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk
perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah
ada. Sebenarnya perubahan adalah sesuatu yang wajar terjadi, namun jika
terjadinya secara cepat akan menyebabkan gejolak sosial, karena adanya
ketidaksiapan dan keterkejutan masyarakat, yang pada akhirnya akan menyebabkan
terjadinya konflik sosial.
5) Konflik struktural
Dalam organisasi klasik ada empat
bidang struktural di mana konflik sering terjadi:
- Konflik
hirarkis, yaitu konflik antar berbagai tingkatan organisasi.
- Konflik
fungsional, yaitu konflik antara berbagai departemen fungsional
organisasi.
- Konflik
lini-staf, yaitu konflik antar lini dan staf.
- Konflik
formal-informal, yaitu konflik antar organisasi formal dan informal.
Desain organisasi modern juga
mengandung situasi-situasi konflik potensial. Secara struktual, Menciptakan
konflik, manajer proyek dengan tanggung jawab tetapi tanpa wewenang, dan
manajer pada suatu struktur matriks dengan seorang atasan fungsional serta
pimpinan proyek menyajikan situasi-situasi konflik. Seperti telah dikemukakan
di muka, bahwa keberadaan konflik dalam desain organisasi modern juga dapat
menunjukan manfaat. Dalam banyak kasus desain organisasi, konflik ternyata
dapat sangat membantu manajemen.
6) KONFLIK LINI DAN STAFF DALAM:
Jawaban :
Konflik lini dan staff adalah
konflik antara lini dan staff yang berhubungan dengan wewenang atau otoritas
kerja. Contoh konflik: Karyawan staff secara tidak formal mengambil wewenang
yang berlebihan. Konflik Lini dan Staff ini adalah konflik yang sering terjadi
di dalam organisasi, biasanya konflik ini terjadi karena perbedaan pandangan
para anggota Lini dan Staff.
1. Menurut Pandangan Lini
ü Para anggota Lini sering
memandang para anggota staff sering melangkahi wewenang.
ü Staff tidak memberikan nasehat yang
bermamfaat.
ü Staff sering menumpang keberhasilan
Lini.
2. Menurut Pandangan Staff
ü Lini kurang memamfaatkan staff.
ü Lini menolak gagasan-gagasan baru
dari anggota staff.
ü Lini memberi wewenang terlalu kecil
kepada staff
Untuk mengatasi semua ini adapun
solusi-solusinya, yaitu:
1. Manajemen puncak harus
secara jelas menyampaikan delegasi departemen- departemen staff.
2. Tanggung jawab lini dan staff
harus jelas / diperjelas.
3. Mengintegrasikan
kegiatan-kegiatan lini dan staff.
4. Mengajarkan lini untuk
menggunakan staff.
Thankkss semoga bermanfaat,,,!!! jangan lupa koment demi kesempurnaan blog ini :D
0 Komentar