Advertisement

Header Ads

7 Principle of Forensics Science


Assalamualaikum para ahli forensics hehehe :)

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Prinsip-prinsip Ilmu forensik, ada beberapa prinsip dalam ilmu forensics.
1. Law of Individuality
2. Principle of Exchange
3. Law of Progressive Change
4. Law of Comparison
5. Law of Analysis
6. Law of Probability
7. Law of Circumstantial Fact

Sebelum kita masuk kepada prinsip prinsip forensik diatas kita hau megetaui dulu apa itu ilmu forensics

Ilmu Forensics?

Istilah ilmu forensics berasal dari bahasa latin yaitu forensis yang berarti berdiskusi dalam kelompok atau berdebat dalam suatu forum. akan tetapi dalam kehidupan sekarang ilmu forensics lebih sering digunakan dalam penyelesain tindak kejahatan dengan menggunakan metode metode dan proses ilmiah yang terstruktur dan hasilnya dibuktikan dikemudain hari didalam suatu peradilan apakah benar  seseorang melakukan tindak kejahatan tersebut. Dalam pengembangannya, ilmu forensics telah banyak  mengungkap suatu misteri, menyelesaikan kejahatan, dan menghukum atau membebaskan tersangka pelaku kejahatan.

Dalam ilmu forensics ada beberapa prinsip dasar yang harus dipahami oleh setiap ahli forensics

1. Law of Individuality
Apa itu Law of Individuality? yaitu Setiap sesuatu yang dimiliki manusia, memiliki karakteristik masisng masing yang tidak bisa diduplikasi/ disamakan dengan orang lain, sebagai contoh adalah sidik jari setiap orang tidak ada yang sama, bahkan walaupun ada dua jari orang yang sama akan tetap memiliki keunikan tersendiri. Hukum individualitas sangat penting dan mendasar dalam ilmu forensik. Apa pun dan segala sesuatu yang terlibat dalam suatu kejahatan, akan memiliki keunikan.

2. Principle of Exchange
Prinsip ini pertama kali diucapkan oleh ilmuwan asal Prancis yaitu Edmond Locard yang dikenal sebagai Sherlock Holmes dari Perancis. Dia mempunyai Quote tentang ilmu forensik: “Setiap kontak pasti akan meninggalkan jejak”. prinsip ini berlaku pada suatu kejadian bahwa dimana pelaku kejahatan sangat berhubungan dengan kejadian tersebut, sehingga pada setiap kotak- kontak yang ditinggalkan pasti meninggalkan jejak.

3. Law of Progressive Change
Prinsip ini merupakan tentang prinsip perubahan, mulai dari perubahan yang terjadi pada pelaku kejahatan sampai dengan perubahan scane dan benda benda ataupun barang bukti yang terdapat dalam keajahntan tersebut, Semuanya berubah seiring berjalannya waktu. Laju perubahan sangat bervariasi dengan objek yang berbeda. Dampaknya sangat besar pada ilmu forensik.
·   Penjahat akan mengalami Perubahan karakteristik apabila tidak ditangkap secara cepat, sehingga sulit untuk dapat dikenali.
·   Adegan kejadian mengalami perubahan yang cepat. Cuaca, pertumbuhan sayuran, dan makhluk hidup (terutama manusia) membuat perubahan besar dalam periode yang relatif singkat. Semakin lama keterlambatan dalam memeriksa pemandangan, semakin besar perubahannya.
·   Benda benda yang terlibat dalam kehajatan tersebut lambat laun juga akan mengalami perubahan, logam akan berkarat, sepatu akan lapuk, benda benda tersebut akan membuat permukaan pola yang baru sehingga benda benda tersebut kehilangan identitasnya sendiri.

4. Law of Comparison
Prinsip yang Hanya sejenisnya yang dapat dibandingkan. Ini menekankan perlunya pada penyediaan sampel dan spesimen yang diperlukan untuk melakukakan perbandingan dengan item yang dipertanyakan. maksudnya perbandingan juga harus sesuai dengan seharusnya (apel to apel)

5. Law of Analysis
Analisis ini tidak lebih baik dari sampel yang dianalisis. Pengambilan sampel yang tidak benar dan kontaminasi membuat analisis terbaik tidak berguna. Prinsip ini menekankan perlunya pengambilan sampel yang benar dan pengemasan yang benar untuk penggunaan ahli yang efektif. artinya setiap sampel yang diambil tidak benar dan sesuai, maka analisis yang dilakukan juag akn salah, seharusnya seorang ahlii forensik tidak boleh salah dalam mengambil sampel dari suatu kejadian.

7. Law of Circumstantial Fact
Bukti yang bergantung pada kesimpulan untuk menghubungkannya dengan kesimpulan fakta contohnya seperti sidik jari di tempat kejadian kejahatan. Sebaliknya, bukti langsung mendukung kebenaran pernyataan secara langsung yaitu, tanpa perlu bukti atau kesimpulan tambahan.  Bukti tidak langsung memungkinkan lebih dari satu penjelasan, Mungkin diperlukan potongan bukti yang berbeda, sehingga masing-masing menguatkan kesimpulan yang diambil dari yang lain. Bersama-sama, mereka mungkin lebih kuat mendukung satu kesimpulan tertentu dari yang lainnya. Penjelasan yang melibatkan bukti tidak langsung menjadi lebih mungkin setelah penjelasan alternatif dikesampingkan.
Itulah penjelasan singkat dari 7 Principle of Forensics Science yang dapat penulis sampaikan, semoga bermanfaat buat kita semua, aamiin

Wassalamualaikum Sahabat Ahli Forensik :)

Referensi:
http://www.legalservicesindia.com/article/536/Forensic-Sciences-&-Criminology.html
https://www.crimesceneinvestigatoredu.org/what-is-forensic-science/



















Posting Komentar

0 Komentar